Kolak adalah makanan penutup khas Indonesia yang berbahan dasar gula aren atau gula kelapa, santan, dan daun pandan. Kolak memiliki rasa yang gurih dan manis dan tekstur yang lembut. Kolak biasanya disajikan hangat, namun bisa juga disajikan dingin dengan ditambah es batu sehingga menjadi es kolak. Meski saat ini sudah dapat ditemui di mana saja, namun kolak sejatinya berasal dari Sumatera Barat. Kolak terbuat dari beberapa campuran buah seperti potongan buah pisang, ubi, labu, atau biji salak. Kolak ini memiliki sejarah panjang di Indonesia dan awalnya dikenal sebagai sajian untuk menyebarkan pengaruh agama Islam pada masyarakat nusantara.
Jenis Kolak
Variasi kolak dengan penambahan pisang disebut kolak pisang. Variasi lain dapat ditambahkan bahan seperti labu kuning, ubi jalar, nangka, pisang raja, singkong, bola nasi, dan mutiara tapioka. Hal ini biasanya tergantung dari ketersedian bahan isian di daerah tersebut.Perlu diketahui, kolak biji salak tidak menggunakan biji buah salak sebenarnya, melainkan menggunakan isian bola-bola ubi yang terbuat dari ubi jalar.
- Kolak pisang
- Kolak candil ketan
- Kolak labu
- Kolak biji salak atau ubi jalar
- Kolak durian
- Kolak kolang-kaling
- Kolak singkong
- Kolak apel
- Kolak cendol ubi
- Kolak ketan kelapa muda
- Kolak bola pelangi
- Kolak sagu mutiara
- Kolak paris
- Kolak tapai mutiara
Asal-Usul Kolak
Istilah kolak disebut berasal dari kosa kata khalik atau Tuhan yang maha pencipta alam semesta. Namun, kata kolak juga disebut berasal dari bahasa Arab, yaitu kul laka yang berarti makanlah, untukmu. Awalnya masyarakat nusantara khususnya di Pulau Jawa belum mengenal agama Islam dengan baik. Para ulama dan penyebar agama Islam lalu berdiskusi untuk menemukan cara menyebarkan agama pada masyarakat dengan cara yang mudah diterima. Cara yang dipilih untuk menyebarluaskan agama Islam di nusantara, salah satunya adalah dengan media kuliner. Pada masa lalu, kolak biasa disajikan pada bulan Ruwah atau bulan Sya’ban namun seiring perkembangannya kolak mulai disajikan pada bulan Ramadan.
Sejak itulah kolak mulai jadi sajian berbuka favorit yang banyak dikonsumsi oleh umat Muslim di Indonesia. Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat kolak memiliki filosofinya tersendiri. Misalnya pisang jenis kepok yang dipahami sebagai kosa kata kapok yang berarti rasa jera dan dorongan untuk bertaubat pada Tuhan. Sedangkan ubi dalam bahasa Jawa dikenal juga dengan istilah “telo pendem” yang diartikan sebagai upaya untuk mengubur kesalahan dalam-dalam. Lalu, santan yang digunakan untuk membuat kuah kolak juga dikenal dengan istilah santen yang dianggap sebagai kependekan dari pangapunten yang berarti permohonan maaf. Wah, ternyata enggak hanya lezat, kolak juga merupakan sajian yang penuh dengan nilai-nilai filosofis.
Bagi kamu para pengusaha yang juga ingin mencoba menjual atau membuka usaha kamu bisa menggunakan alat usaha yang di jual dari SATMESIN, untuk informasi pembelanjaan kamu bisa klik link ini.