Sejarah Dan Bahaya Makan Tappoki

Tteokbokki adalah hidangan Korea berupa tepung beras yang dimasak dalam bumbu gochujang yang pedas dan manis. Tepung beras yang dipakai berbentuk bulat batang yang memanjang. Makanan ini juga termasuk dalam makanan internasional. Rempah-rempah yang digunakan di masakan ini bisa dibilang akan sedikit familiar di lidah orang-orang.

Pada awalnya, makanan ini berasal dari masakan istana Dinasti Joseon yang disebut gungjung tteokbokki. Pada waktu itu, masakan ini berupa huintteok yang dimasak dengan kecap asin dengan daging sapi, bagogari, kecambah, kacang hijau, peterseli, shiitake, wortel, dan bawang bombay. Rasanya jauh berbeda dari tteokbokki berbumbu cabai yang dikenal sekarang. Selain itu, tteok yang dipakai bisa terdiri dari 5 warna yang melambangkan Korea, yaitu merah, kuning, putih, hitam, dan biru.

 

Sejarah

Bahan baku pembuatan Tteokbokki yaitu tteok, diketahui telah dibuat sebelum periode Tiga Kerajaan Korea. Namun resep tteobokki baru tercatat dalam sejarah pada buku berjudul Siui Jongseo. Buku ini ditulis pada periode akhir kekuasaan Dinasti Joseon. Catatan lain pada masa Dinasti Joseon yang memuat tentan tteobokki adalah buku berjudul Shingnyo Chanyo. Buku ini ditulis oleh Jeon Sunui pada tahun 1460 M sebagai catatan medis mengenai penyembuhan dengan makanan. Dalam buku ini, tteobokki menjadi salah satu makanan yang digunakan dalam penyembuhan.

Setelah Perang Korea, tteobokki pertama kali dijual kembali di kawasan Sindang-dong, Seoul. Penjualannya melalui kios-kios kecil yang kemudian menjadikan kawasan Sindang-dong sebagai pusat penjualan tteobokki. Di kawasan ini, tteobokki dijual dengan tambahan bumbu cabai.

Penjualan tteobokki kemudian meningkat statusnya dari jajanan pinggir jalan menjadi waralaba makanan. Peningkatan ini terjadi karena meningkatnya permintaan tteokbokki di antara orang Korea. Tteobokki juga menjadi terkenal karena budaya pop Korea yang semakin dikenal luas di dunia. Budaya ini memperkenalkan elemen kehidupan yang menyertainya orang Korea termasuk soal makanan. Tteokbokki menjadi salah satu yang mudah diterima karena rasanya cocok dengan lidah banyak orang.

Tteokbokki di Masa Kini

Kini, Tteokbokki diperuntukkan bagi semua kalangan. Bahkan, menjadi satu kuliner antar bangsa yang diimpor dari korea. Tteokbokki juga dikenal dengan sebutan “topokki”. Nama “topokki” digunakan sebagai sebutan internasional bagi kudapan bercita rasa pedas ini.

Adapun variasi dari makanan ini pun bermacam-macam, mulai dari haemul tteokbokki (tteokbokki yang terbuat dari seafood); gungjung tteokbokki atau ganjang tteokbokki (berbumbu gangjang atau kecap asin), tteokbokki keju, dan tteok kkochi (tteokbokki yang disajikan dalam tusukan bambu). Varian terakhir banyak ditemui di gerai streetfood yang ada di Seoul dan sekitarnya.

Bahaya Tteokbokki Jika Dikonsumsi Berlebihan

Meski jumlah kalori tteokbokki tinggi, tidak serta-merta makanan ini berbahaya bagi kesehatan. Lagipula, tubuh membutuhkan karbohidrat dan lemak sebagai sumber energi supaya bisa bekerja dengan baik dan mampu melakukan berbagai aktivitas. Akan tetapi, kalori tteokbokki yang tinggi juga berarti konsumsi makanan ini harus dibatasi. Kandungan natrium atau garam yang tinggi, terutama pada topokki instan, juga wajib diwaspadai. Konsumsi natrium secara berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler, seperti tekanan darah tinggi dan gangguan jantung.

Untuk memperoleh manfaat dan mengurangi risiko bahayanya, perhatikan beberapa tips dalam mengonsumsi tteokbokki berikut:

  • Jangan mengonsumsi makanan tinggi kalori sebelum atau setelah mengonsumsi tteokbokki.
  • Sebaiknya pilih tambahan makanan yang kaya protein, vitamin, dan mineral untuk dikombinasikan bersama tteokbokki, misalnya sayur-mayur.

Bagi kamu para pengusaha yang juga ingin mencoba menjual atau membuka usaha kamu bisa menggunakan alat usaha yang di jual dari SATMESIN, untuk informasi pembelanjaan kamu bisa klik link ini.